REDAKSIBALI.COM. Persiapan Gong Kebyar Wanita
Eka Kumara Santi, Banjar Kedua, Kecamatan Denpasar Utara, yang merupakan Duta
Kota Denpasar dalam memaksimalkan penampilan pada ajang Pesta Kesenian Bali
(PKB) ke-XL tahun 2018 terus dilakukan. Hal ini diwujudkan dengan pelaksanaan
latihan yang diawali dengan ‘Nuasen’ pada Minggu (4/2)
malam. Hadir dalam kesempatan tersebut Sekda Kota Denpasar, AAN. Rai
Iswara, Kadisbud Kota Denpasar, IGN. Bagus Mataram, dan instansi terkait
lainya.
Dalam
sambutanya mewakili Walikota Denpasar, Sekda Kota Denpasar, AAN Rai Iswara
menekankan kerja cerdas, kerja ikhlas, kerja mawas, kerja tuntas dan selalu
menjunjung tinggi profesionalisme dalam berbagai profesi yang kali ini adalah
seniman. Sehingga apapun yang dikerjakan dapat berhasil sesuai dengan harapan.
“Apapun yang kita kerjakan, termasuk menjadi seorang seniman tabuh dan tari
tentunya harus selalu mengupayakan kerja maksimal dan profesional,” kata Rai
Iswara.
Dijelaskan
lebih lanjut, Denpasar sebagai kota yang berwawasan budaya selalu berkomitmen
dalam pelestarian seni dan budaya. Salah satunya adalah dengan memberikan
dukungan penuh kepada seluruh seniman yang akan unjuk kebolehan di PKB ke-XL.
“Kami berharap Gong Kebyar Wanita ini dapat tampil dengan maksimal, sehingga
menjadi kebanggaan untuk masyarakat Kota Denpasar khususnya warga Banjar
Kedua,” jelas Rai Iswara.
Kordinator
Sekaa Gong Eka Kumara Santi, I Ketut Miarta mengaku berterimakasih kepada
Pemkot Denpasar yang telah mempercayai Sekaa Gong Wanita Eka Kumara Santi
menjadi Duta Kota Denpasar pada PKB ke XL tahun 2018 mendatang. “Kami
berterimakasih atas kepercayaan dan dukungan Pemkot Denpasar terhadap Sekaa
Gong Eka Kumara Santi pada ajang PKB tahun 2018 ini,” jelasnya.
Adapun
nantinya sebagai Duta Gong Kebyar Wanita, Sekaa Gong Wanita Eka Kumara Santi
akan membawakan empat materi, yakni tabuh lelambatan kekebyaran yang berjudul
Purwa Pascima, Tari Tani, Tari Kreasi dan Tari Rerejangan. “Jadi ada empat
materi yang akan dibawakan, dan keseluruhanya disesuaikan dengan tema PKB ke-XL
yakni ‘Teja Dharmaning Kahuripan’ yang bermakna api sebagai sepirit
penciptaan,” ujarnya.
Sementara,
Perwakilan Tim Kesenian, Nyoman Astita bersama I Nyoman Suarsa turut
mengapresiasi keahlian dari para wanita remaja yang telah mumpuni dalam
memainkan gambelan Gong Kebyar. Kendati demikian, ada beberepa hal yang perlu
dimaksimalkan, utamanya adalah rasa menghayati sebuah tabuh dan tari itu
sendiri. “Dari segi penguasaan tabuh dan tari sudah sangat bagus, tapi untuk
rasa dan menghayati perlu dimaksimalkan lagi, karena seni tabuh dan tari itu
selain menghafal materi juga harus diperdalam tentang rasa dan penghayatan,”
pungkasnya. (dik)
0 komentar:
Posting Komentar
Komentar yang tidak sesuai dan Mengandung Unsur Pelanggaran Atas SARA dan Ujaran Kebenciaan akah di hapus tanpa pemberitahuan sebelumnya