![]() |
Seminar Bhagavad Gita di Gedung Theatre Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Senin (19/11/.2018). |
Lebih
jauh dalam wawancaranya, Wagub Cok Ace menyampaikan bahwasannya dalam Bhagavad
Gita terkandung banyak tuntunan hidup, bagaimana kita menghadapi berbagai
peristiwa dalam hidup, terlebih di era globalisasi yang penuh tantangan maka
Bhagavad Gita bisa dijadikan tuntunan hidup.
“Sebelum
kita membuat sebuah keputusan penting, mari kita baca kembali Bhagavad Gita,
didalamnya jelas terdapat semua tuntunan dalam menghadapi peristiwa dalam
hidup, “imbuh Cok Ace.
Hal
senada disampaikan, Ketua PHDI Bali Prof. DR. Drs I Gusti Ngurah Sudiana, MSi
dalam sambutannya mengatakan seminar ini dapat memberi kebangkitan bagi umat
Hindu khususnya untuk membaca Bhagavad Gita.
Parisada
dengan dukungan pemerintah akan terus memberi rangsangan kepada generasi muda
untuk menyukai, membaca, dan memahami Bhagavad Gita, mengingat salah satu kitab
suci weda ini akan dapat memberi kedamaian dan pencerahan tidak hanya bagi umat
Hindu tetapi juga seluruh umat di dunia.
Sementara
itu, dalam sambutan Gubernur Bali yang dibacakan oleh Wagub Cok Ace menyambut
baik terselenggaranya seminar ini dan berharap akan tumbuh suatu pemahaman
bahwa dalam upaya membentuk karakter masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara agar tetap menegakkan nilai-nilai dharma dan nilai-nilai spiritual.
Kegiatan
ini diharapkan sebagai ajang menempa diri dan membuka wawasan kita dari
perspektif Pancamo Weda, mengingat ajaran Bhagavad Gita berdekatan dengan
tuntunan hidup dan kelestarian alam semesta.
Seminar
Nasional Bhagavad Gita yang dilaksanakan serangkaian Gita Jayanti Nasional 2018
juga diisi dengan berbagai kegiatan seperti gita edukasi, gita aksi dan gita
puja, dan puncaknya akan diselenggarakan pada tanggal 22 Desember 2018.
Pembukaan seminar yang ditandai dengan
pemukulan gong oleh Wagub Cok Ace turut dihadiri oleh Presiden World Hindu
Parisad Made Mangku Pastika, anggota Komisi X DPR RI Putu Supadma Rudana, Ketua
PHDI Pusat, Dirjen Bimas Hindu Kementrian Agama RI, para mahasiswa serta
undangan lainnya. (GR/rls)
0 komentar:
Posting Komentar
Komentar yang tidak sesuai dan Mengandung Unsur Pelanggaran Atas SARA dan Ujaran Kebenciaan akah di hapus tanpa pemberitahuan sebelumnya