REDAKSIBALI.COM - Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Teknik Universitas Udayana (FT Unud) turun ke lapangan mencari informasi dan data untuk menyusun masterplan Pura Kahayangan Jagat Luhur Aseman yang terletak di Desa Manikyang, Kecamatan Selemadeg, Tabanan. Tim yang beranggotakan 28 akademisi dari lima Program Studi di FT Unud ini dipimpin oleh Nyoman Susanta, ST, MT dan Sekretaris Tim Made Swanendri, ST, MT dari Program Studi Arsitektur.
“Kami
mendapat penugasan dari Rektor, dan tugas
ini merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, disamping itu agar kami juga bisa mengabdi. Sebagai langkah awal
kami mengumpulkan data dan informasi baik yang bersifat fisik maupun non fisik”
kata Nyoman Susanta saat bertemu Pengempon dan Pengurus Pura Kahayangan Jagat Luhur Aseman hari Selasa (20/11/2018)
Bendesa
Pakraman Kikian Nyoman Suardiana yang
turut hadir dalam pertemuan menyampaikan Pura Luhur Khayangan Aseman diempon oleh desa
Pakraman Manikyang , Desa Pakraman Pupuansawah, Desa Pakraman Cangkup, Desa
Pakraman Pengesan dan Desa Pakraman Kikian, yang dikenal dengan Manca Desa.
Nyoman
Suardiana juga menyampaikan selain diempon Desa Pakraman, Pura Luhur Khayangan Aseman
juga disungsung oleh 5 subak abian yakni : Subak Abian Catur Nadi Banjar
Cepaka, Subak Abian Aseman, Subak Abian Jaya Winangun Banjar Apityeh, Subak
Abian Sumber Manik Manikyang, Subak Abian Panti di Kikian. Dan juga disungsung 13 subak sawah yakni: Subak Soko Aseman, Subak
Cepak, Subak Belongyang, Subak Guniang Kaja, Subak Guniang Kelad, Subak Asem
IA, Subak Aseman 1B, Subak Aseman II, Subak Aseman III, Subak Aseman.IV, Subak
Aseman V A, Subak Aseman V B, Subak Aseman VI, Subak Gebang Gading Bawah, Subak
Gebang Gading Atas dan Subak Pejaung
“Selain
pengempon, saat puja wali beberapa
warga di seputaran pura yang bersal dari Kecamatan Selemadeg Timur, Selemadeg dan
Selemad Barat bahkan dari Kecamatan Pupuan juga sering nangkil ke pura ini” kata Nyoman Suardiana
Pura
yang melaksanakan puja wali atau piodalan setiap Budha Umanis Julungwangi ini, secara
kedinasan dulunya terletak di desa
Pupuan Sawah. Setelah Desa Pupuansawah dimekarkan tahun 2007, Pura Kahayangan
Jagat Luhur Aseman secara geografis
termasuk wilayah Desa
Manikyang
Berdasarkan
dokumen yang disusun Dewa Wiarsa Raka Sandi, Pura Kahayangan Jagat Luhur Aseman
didirikan oleh I Dewa Gede Dangin yang merupakan keturunan Ksatria Tirta Harum
atau Ksatria Taman Bali. I Dewa Gede
Dangin dan kakaknya I Dewa Gede Dauh merupakan
putra dari Ida I Dewa Putu Sekar pendiri Puri Susut-Bangli yang lahir di Nusa Penida.
Setelah
berlayar dari Nusa Penida ke Bali, saat berada di pantai Seseh Badung, I Dewa Gede Dangin mendengar sabda petunjuk Ida
Batara yang berasal dari puncak pohon asem. Dari
sabda petunjuk itu I Dewa
Gede Dangin bersama kakaknya I Dewa Gede Dauh melanjutkan perjalanan ke arah Barat Laut. Akhirnya I Dewa Gede Dauh tinggal di Jelijih-Megati, sedangkan I Dewa Gede Dangin tinggal di tengah
hutan ‘Manik Gelang’ sekarang Manikyang untuk melakukan wanaprasta.
Ditengah hutan itu I Dewa Gede Dangin mendirikan bebaturan
untuk memuja Ida Sesuhunan di Tirta Harum. Untuk mengenang sabda Ida Batara yang berasal dari puncak pohon asem, oleh I
Dewa Gede Dangin tempat tinggalnya itu diberi nama Aseman.
Dalam
dokumen yang disusun oleh Dewa Wiarsa Raka Sandi juga diceritakan sejarah subak Aseman yang
berkaitan erat dengan keberadaan I Dewa Gede Dangin dan tempat pemujaannya yang
sekarang bernama Pura Kahayangan Jagat Luhur Aseman. Karena hal itulah pasemetonan
Satria Taman Bali menganggap Pura Kahayangan Jagat Luhur Aseman sebagai bagian
tak terpisahkan dari perjalanan leluhurnya.
Ditanya
terkait tahapan penyusunan masterplan pura, sekretaris Tim Pengabdian Masyarakat FT Unud Made
Swanendri mengatakan "Tahapan penyusunan master plan pura ini
meliputi pengumpulan data, pengumpulan aspirasi,
menyusun draft masterplan, sosialisasi
draft dan finalisasi masterplan. Lama
waktu yang dibutuhkan kira-kira setahun" kata Swanendri.
Pertemuan
Pengempon dan Pengurus Pura
Kahayangan Jagat Luhur Aseman dengan Tim
Pengabdian Masyarakat Fakultas Teknik Universas Udayana (FT Unud) hari Selasa (20/11/.2018) juga dihadiri Wakil Dekan I FT Unud Prof.
Ngakan Putu Sueca, Wakil Dekan II FT Unud Dr. Eng. Made Sucipta, ST., MT, Wakil
Dekan III FT Unud Ir. I Nyoman Budiastra, M.Erg., Ketua Pengurus Pura Kahayangan Jagat Luhur
Aseman Dewa Putu Sudarma, Bendesa Manikyang dan Pasemetonan Satria Taman Bali
(GR)
0 komentar:
Posting Komentar
Komentar yang tidak sesuai dan Mengandung Unsur Pelanggaran Atas SARA dan Ujaran Kebenciaan akah di hapus tanpa pemberitahuan sebelumnya