BeritaInternasional

PBB : Terkait Vaksid Covid 19 ,Kekebalan Bukanlah Hak Istimewa Segelintir Orang, tetapi Hak Semua Orang

REDAKSIBALI.COM –The UN Secretary-General’s Special Representative for Disaster Risk Reduction  (Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Pengurangan Risiko Bencana) ,  Mami Mizutori,  menyerukan peningkatan dukungan kepada negara-negara berkembang yang berjuang untuk mengelola pandemi COVID-19 yang telah merenggut dua juta jiwa selama dua belas bulan terakhir.

“Pikiranku bersama semua orang yang telah kehilangan orang yang dicintai di tahun kesakitan dan pergumulan ini. Korban jiwa akibat pandemi ini setara dengan delapan tsunami Samudra Hindia tetapi dukungan untuk negara-negara yang paling terpapar, sayangnya, tidak sebesar yang kita saksikan setelah tsunami Samudra Hindia yang menewaskan sekitar 228.000 orang dari berbagai negara,” kata Mizutori dalam dirilis yang dimuat di laman Kantor PBB untuk Pengurangan Risiko Bencana (UNDRR)  hari Senin (18/1/2021)

“Uang yang terkumpul dalam menanggapi tsunami Samudra Hindia adalah US $ 6,25 miliar untuk membantu 14 negara yang terkena dampak. Hari ini kita ditantang untuk mengumpulkan US $ 4 miliar yang diminta WHO untuk inisiatif COVAX untuk mengamankan vaksin bagi negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Dukungan lebih lanjut diperlukan untuk memperkuat sistem kesehatan masyarakat di negara-negara ini untuk mempersiapkan epidemi dan pandemi di masa depan,” sambung .Mizutori

Mizutori  menyatakan situasi yang meresahkan bahwa 95% dari vaksin yang telah diberikan sejauh ini telah digunakan hanya di sepuluh negara. Peluncuran harus dimulai di suatu tempat, tetapi negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah dengan populasi terpapar besar terabaikan.  Mizutori mendesak komunitas internasional untuk mendanai inisiatif COVAX tanpa penundaan sehingga kekebalan bukanlah hak istimewa segelintir orang tetapi hak semua orang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *