BeritaNasional

KKP Gelar Pelatihan untuk Mengurangi Kecelakaan Nelayan

REDAKSIBALI.COM –  Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP) menyelenggarakan ‘Pelatihan Dasar-Dasar Keselamatan di Atas Kapal’ di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah pada 4-5 Februari 2021.

Humas BRSDM menginformasikan sebanyak 30 nelayan setempat mengikuti pelatihan secara daring melalui sambungan Zoom dan platform pembelajaran digital KKP, e-Jaring. Kegiatan difasilitasi oleh instruktur dari Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Bitung dibantu para penyuluh perikanan di lokasi kegiatan pelatihan.

Pelatihan dibuka resmi secara daring pada Kamis (4/2). Hadir secara daring dalam kesempatan ini Sekretaris BRSDM Kusdiantoro, Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan Perikanan (Puslatluh KP) Lilly Aprilya Pregiwati, dan Kepala Dinas Kelautan Perikanan Kab. Banggai Benyamin Pongdatu.

Kepala Puslatluh KP Lilly Aprilya Pregiwati menyebut, keselamatan di atas kapal merupakan aspek yang sangat penting bagi kehidupan nelayan. Namun, cuaca ekstrim yang tidak terprediksi saat ini menjadi tantangan tersendiri bagi nelayan untuk melaut menangkap ikan. Kecelakaan di tengah laut harus diantisipasi dengan kemampuan K3 yang mumpuni.

“Penting bagi kita untuk mempersiapkan diri dengan tahu bagaimana cara menyelamatkan diri apabila terjadi suatu keadaan yang tidak diinginkan. Terutama bagi para nelayan yang kalau ke laut, benar-benar harus mengandalkan dirinya sendiri,” ucapnya melalui keterangan tertulis yang didapat redaksibali.com hari ini.

“Dengan kemampuan dasar-dasar keselamatan di atas kapal ini, kita harapkan nelayan dapat bekerja dengan aman dan kembali berkumpul dengan selamat setelah melaut,” tuturnya.

Untuk itu, para nelayan diberikan sejumlah materi dalam pelatihan ini. Beberapa di antaranya yaitu penerapan K3 yang baik dan benar di atas kapal, prosedur penyelamatan diri perorangan (abandoned ship), dan penerapan tindakan pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran sesuai SOP.

Dengan begitu, Lilly berharap agar para nelayan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya ntuk menerapkan dasar-dasar keselamatan di atas kapal.

Sekretaris BRSDM Kusdiantoro menyebut, pelaksanaan kegiatan ini sejalan dengan salah satu dari 3 kebijakan utama Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono. Ketiga kebijakan tersebut yaitu meningkatkan PNBP dari kegiatan pengelolaan sumber daya perikanan tangkap, meningkatkan produksi budidaya, mengembangkan kampung-kampung berbasis budidaya perikanan.

“Kegiatan pelatihan kali ini secara tidak langsung akan mendukung fokus kebijakan yang pertama yaitu meningkatkan PNBP di bidang perikanan tangkap. Jika nelayan bisa bekerja secara optimal, mereka akan dapat menghasilkan pendapatan, bukan hanya untuk pribadi tetapi juga untuk negara,” ujarnya.

Untuk itu, ia berharap agar pelatihan ini bisa menjadikan Kab. Banggai sebagai sentra produksi perikanan dengan tetap memperhatikan keselamatan kerja para nelayan.

“Mudah-mudahan Kab. Banggai bisa menjadi sentra produksi perikanan dengan angka kecelakaan yang minim. Bapak/Ibu nelayan Banggai bisa menjadi pekerja yang profesional, dapat melakukan usaha perikanan dengan aman, dan berkumpul kembali dengan keluarganya sepulang dari laut,” tambahnya.

Adapun Kepala Dinas Perikanan Kab. Banggai Benyamin Pongdatu menyambut baik pelatihan ini. Ia mengatakan, pelatihan ini sudah menjadi salah satu permintaan dan kebutuhan yang mendesak bagi nelayan setempat.

Dengan panjang pantai 613,25 km dan jumlah nelayan mencapai 2.000 orang dari 23 kecamatan, wilayah Banggai memiliki potensi besar dalam sektor perikanan tangkap. Untuk itu, para nelayan harus dibekali dengan kemampuan yang mumpuni. Hal ini terutama mengingat banyaknya pengusaha asing dan aktifnya kegiatan ekspor perikanan di Kab. Banggai selama dua tahun terakhir.

“Kabupaten Banggai memiliki isu strategis yaitu pengembangan perikanan yang fokus pada penguatan kelembagaan dan posisi perikanan, peningkatan daya saing kelautan dan perikanan, dan penguatan pasar dalam negeri,” ucapnya.

“Sudah sewajarnya Kab. Banggai mampu menjawab tantangan ke depan dengan kesiapan yang matang dari para nelayan,” tegas Benyamin.

Untuk itu, ia pun berharap agar pelatihan ini dapat terus dilaksanakan kepada nelayan setempat lainnya tahun ini. “Kalau bisa dalam tahun ini bisa terlayani sekitar 10% dari total nelayan yang ada,” ungkapnya.

Menanggapi hal itu, Kepala BPPP Bitung Ahmad Ridloudin menyatakan akan berupaya mengakomodir kebutuhan nelayan Kab. Banggai. Ia menambahkan, pihaknya juga terbuka atas permintaan akan topik-topik pelatihan lainnya sesuai aspirasi para nelayan setempat. Sejalan dengan itu, ia pun berharap agar kerja sama yang baik antara Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Banggai dapat terus terjalin ke depannya guna mewujudkan kebutuhan para nelayan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *