BeritaDaerahSerba Serbi

Yowana Desa Adat Pecatu Lestarikan Alam dan Obyek Wisata Desa

REDAKSIBALI.COM – Untuk menghindari abrasi di objek wisata Pantai Nyang-nyang, Desa Pecatu Kecamatan Kuta Selatan, Badung, para yowana (pemuda) dan prajuru serta krama Desa Adat Pecatu  penanaman pohon cemara udang pada hari   Sabtu (27/2/2021) kemarin. Ada Puluhan pohon cemara udang dan ketapang yang ditanam dipinggir pantai berpasir putih itu.

Ketua Yowana Desa Adat Pecatu, I Putu Chandra Riantama mengatakan, kegiatan ini adalah program rutin dari Yowana Desa Adat Pecatu. Disebutkannya, selain sebagai upaya pelestarian alam dan lingkungan, kegiatan ini juga ditujukan untuk  pengembangan obyek wisata  yang ada di Desa Pecatu . Sebelumnya kegiatan serupa  digelar di Banjar Dinas Bhuana Sari dan nanti akan dilanjutkan ke Pantai Dreamland.

“Kegiatan ini adalah keikutsertaan pemuda Desa Adat Pecatu dalam melestarikan alam. Selain itu, hal ini bagian dari keikutsertaan dalam pengembangan objek-objek wisata di Desa Pecatu. Kami juga mengajak seluruh komponen masyarakat di Desa Adat Pecatu ini juga ikut  merawat pohon yang telah ditanam ini,”ujar Chandra yang juga Ketua DPC GMNI Denpasar.

Candra menuturkan bibit cemara yang ditanaman merupakan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Badung serta dari anggota DPR RI, Made Urip yang juga alumni GMNI. “Kami mengucapkan terima kasih  kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam pemberian bibit pohon ini. Kami juga terbuka kepada siapa pun untuk ikut melestarikan lingkungan utamanya di Desa Adat Pecatu ini,” ungkap Chandra

Bendesa Adat Pecatu, I Made Sumerta sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Yowana  Desa Adat Pecatu. “Mumpung anak-anak kini minim aktivitas kita gerakan mereka ke hal positif, salah satunya adalah penanaman pohon untuk menghindari abrasi pantai, dan kita mulai dari Pantai Nyang-Nyang ini dan berlanjut ke pantai lainnya di wewidangan Desa Adat Pecatu,” kata Sumerta

Terkait fasilitas pantai Nyang-Nyang yang masih minim, Made Sumerta yang juga anggota DPRD Badung ini mengatakan, pihaknya akan melakukan penataan secara bertahap.

“Kita akui masih ada sejumlah hal yang perlu ditata di objek wisata pantai ini. Seperti ketersediaan toilet dan lampu jalan menuju pantai, setelah Pandemi Covid-19 ini akan kita lanjutkan penataannya. Saat ini kita masih fokus untuk penanganan pandemi dulu terutama dampak sosial pandemi ini,” ungkapnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *