BeritaEkonomi

Perdana, Sirup Fruktosa Jagung Asal Cilegon Diekspor Ke Vietnam

REDAKSIBALI.COM – Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Cilegon melakukan pemeriksaan pada komoditas high fructose corn syrup (HFCS) atau sirup fruktosa jagung tujuan Vietnam, untuk pertama kalinya.

“Kami memberikan apresisasi tinggi kepada eksportir atas inovasi produk turunan jagung yang berbuah ekspor. Selain mendatangkan nilai lebih juga menambah ragam komoditas ekspor dari wilayah Cilegon,” kata Kepala Karantina Pertanian Cilegon melalui keterangan tertulisnya, Selasa (23/3).

Arum menyebutkan sirup fruktosa ini merupakan produk dari industri pengolahan jagung PT. TFI yang ada di Cilegon.

Volume pada ekspor perdana kali ini sebanyak 430 ton dengan nilai Rp. 2,3 miliar dan direncanakan akan diberangkatkan ke Vietnam hari Jumat tanggal 26 Maret mendatang.

Masih menurut Arum selain sirup fluktosa, industri tersebut juga telah rutin mengekspor produk turunan jagung lainnya, seperti tepung jagung, maltodektrine, corn germ, corn gluten feed dan corn gluten meal.

Secara teknis, Sub Koordinator Karantina Tumbuhan Karantina Pertanina Cilegon, Heppy Diati menjelaskan bahwa melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap organisme tumbuhan pengganggu sesuai dengan standar operasiona prosedur serta memastikan jaminan mutu produk yang dilakukan dalam serangkaian tindakan karantina tumbuhan.

“Untuk komoditas ekspor baru ini negara tujuan yakni Vietnam mempersyaratkan dokumen Phytosanitari Certificate atau biasa disebut PC, sedangkan untuk target penyakit tumbuhan tidak ada karena produk masuk dalam resiko yang rendah sebagai media pembawa penyakit tumbuhan”, ujar Heppy

Maya Devi, Sales dan Marketing Director PT. TFI mengatakan ekspor perdana sirup fruktosa ini merupakan jawaban dari rencana perusahaan di tahun 2020 lalu. Diversifikasi produk ini dilakukan untuk memenuhi margin keuntungan dan melihat potensi pasar yang masih terbuka.

“Untuk kedepan ekspor sirup fruktosa ini akan menjadi ekspor rutin dari perusahaan, kami juga merencanakan untuk mencari pasar baru dari Negara lain dan semoga Karantina Pertanian Cilegon selalu mendampingi dalam setiap proses ekspor yang nantinya kami lakukan, ” tambah Maya

Sebagai informasi, Maya menjelaskan sirup jagung tinggi fruktosa atau high fructose corn syrup (HFCS) dalam bahasa Inggris ini merupakan pemanis buatan yang merupakan produk turunan jagung. Sirup jagung tinggi fruktosa ini banyak digunakan sebagai pemanis buatan dalam makanan olahan atau minuman kemasan.

Inovasi Produk Pertanian

Secara terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil turut mengapresiasi inovasi pelaku usaha sehingga dapat menjadi ragam komoditas ekspor baru dari Cilegon.

“Baiknya kita tidak mengekspor produk mentah, saat ini Kementerian Pertanian banyak informasi mengenak teknologi inovasi terkait pengolahan hasil pertanian yang bisa menjadi komoditas ekapor. Dan jika kurang modal dapat mengajukan penambahan modal melalui program KUR sektor pertanian,” jelas Jamil.

Kedepan, dengan sinergisitas semua pihak maka ekspor pertanian dapat meningkat dan mendukung pemulihan ekonomi nasional dimasa pandemi yang masih berlangsung saat ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *