BeritaDaerahSeni Budaya

SMAK Harapan Rilis Buku Puisi ‘Kupetik Puisi di Langit’

REDAKSIBALI.COM – Tak mau menyerah kalah atas pandemi yang melanda,

Buku yang menampilkan 46 karya puisi ini ditulis oleh siswa-siswi SMAK Harapan dalam upaya penerapan akhir dari program penulisan susastra yang telah disusun oleh tim literasi

Pada bagian akhir buku, diperkuat dengan bab Etalase Puisi yang menampilkan puisi-puisi karya penyair Pranita Dewi, penyair Moch Satrio Welang dan pembina sastra SMAK Harapan, Ni Putu Nuratni, M. Pd.

Kepala Sekolah SMAK Harapan, Drs. I Gusti Putu Karibawa, M.Pd. mengungkapkan, walaupun dalam situasi covid 19, SMA Kristen Harapan Denpasar tetap memberikan kesempatan untuk siswa-siswinya berkarya. Kreatif, inovatif dalam menggali, mengembangkan potensi atau talenta yang dimiliki sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki siswa-siswi.

Menurut Karibawa kegiatan siswa bisa disalurkan melalui ekstrakulikuler yang ada di SMA Kristen Harapan. “Karena keberhasilan siswa nantinya tidak saja ditentukan oleh kecakapan secara akademis. Tetapi ditentukan juga oleh minat dan bakat yang tersalurkan dengan baik. Dan siswa dapat juga menyalurkan emosi mereka dalam kegiatan ekstra bersama dengan teman yang memiliki hobi yang sama,”ungkapnya melalui siaran pers yang diterima redaksibali.com.

Ketua tim literasi SMAK Harapan, Ni Putu Nuratni, M.Pd menyampaikan bahwa talenta-talenta sastra siswa harus diberikan peluang untuk mengungkapkan imajinasinya. Hal itu merupakan  bagian dari ungkapan perasan dan pikiran sehingga menjadi kekayaan batin dan intelektual.

Nuratni berpendapat, para siswa sebagai generasi emas harus mencintai sastra, berkarya melalui puisi , cerpen, novel untuk memaknai tiap peristiwa. Karya ini dapat menjadi penanda zaman yang akan juga dibaca oleh generasi selanjutnya.

Sementara itu Penyair Moch Satrio Welang menyatakan  bahwa di jalan yang dingin dan sunyi, puisi akan selalu ditulis. “Karena pada akhirnya puisilah yang akan menuntun kita untuk kembali ‘pulang’, menyelamatkan kita yang tergagap dalam perang demi perang,” katanya. (GR*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *