Berita

Sinergitas AMSI dan Dekranasda, dalam Rangka Pengembangan Sektor UMKM di Provinsi Bali

REDAKSIBALI.OM – Dalam upaya mendukung program pemulihan ekonomi oleh Pemerintah khususnya di Provinsi Bali, pasca hantaman badai Pandemi Covid-19 yang terjadi selama kurun waktu 2 tahun terakhir ini, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) daerah Bali menjalin sinergitas bersama dengan Dewan Kerajanian Nasional Daerah (Dekranasda) dan Dinas Perindustrian dan Perdaganan (Disperindag) Provinsi Bali, untuk membantu mengembangkan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) atau Industri Kecil Menengah (IKM) di Provinsi Bali dalam pemanfaatan platform digital yang mendukung langsung upaya percepatan pemulihan perekonomian di Provinsi Bali.

Hal tersebut terungkap, setelah adanya kegiatan audensi yang digelar oleh Dekranasda dan Disperindag Provinsi Bali bersama dengan AMSI Bali, yang bertempat di Art Center, Kota Denpasar, pada Senin, (06/09/2021) siang.

Dalam kegiatan audensi tersebut, perwakilan perusahaan-perusahaan media online yang tergabung dalam AMSI Bali, diterima secara langsung kedatangannya oleh Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster atau yang akrab disapa Bunda Koster yang didampingi Kadisperindag Provinsi Bali, Wayan Jarta, dengan tetap melaksanakan disiplin protokol kesehatan dalam pelaksanaannya. Mewakili seluruh anggota yang tergabung dalam asosiasi, Ketua AMSI Bali, Dr. I Nengah Muliarta. S.Si., M.Si., menjelaskan, kegiatan yang akan direncanakan ke depan dalam sinergitas antara Dekranasda, Disperindag, dan AMSI Provinsi Bali, merupakan bentuk dukungan dari AMSI Bali untuk dapat berkontribusi langsung dalam pengembangan UMKM dan IKM berbasis digital di Provinsi Bali.

“Terutama pasca Pandemi Covid-19 ini, karena semua sudah mengarah ke digitalisasi, dan AMSI sendiri juga berkecimpung langsung di dunia digitalisasi, ya kita berharap bisa memberikan kotnribusi lah dalam pengembangan UMKM di Bali, sehingga UMKM ini nantinya bisa secara masif memanfaatkan platform digital dalam pengembangan bisnis dan pemasaran produk secara online,” jelas I Nengah Muliarta.

Ibarat gayung bersambut, reaksi positif juga disampaikan oleh Ketua Dekranasda Bli, Ny. Putri Suastini Koster yang menyatakan bahwa, sinergitas ini akan memberikan suatu dampak yang positif dalam upaya pengembangan UMKM dan IKM yang ada di Bali. Menurutnya, hal ini secara tidak langsung akan mampu memberikan edukasi positif kepada para pelaku dan pengrajin seni yang ada di Bali, melalui pemanfaatan platform digital untuk membantu mempromosikan hasil-hasil karya yang dimiliki ke mata Internasional, sehingga kedepannya diharapkan akan mampu mendorong pemulihan ekonomi di Bali pasca Pandemi Covid-19.

“Ini merupakan sinegritas yang positif. Dan ke depannya diharapkan, ini akan menjadi momentum pemulihan ekonomi yang sekaligus memperkenalkan produk-produk unggulan para pelaku UMKM Bali yang setelah sekian lama harus berdiam diri akibat pandemi. Ini juga merupakan ajang, bagi para pelaku UMKM yang nantinya bisa memasarkan produknya secara luas dan dapat menarik para konsumen yang ada diluar Bali, untuk mau dan bangga membeli produk asli buatan UMKM Bali,” jelas Istri orang nomor 1 di Bali tersebut.

Selain itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Provinsi Bali, Wayan Jarta menambahkan, sinergitas yang dilakukan bersama dengan AMSI Bali nantinya diharapkan akan memberikan pola baru bagi para pelaku UMKM dan IKM untuk tetap bisa menunjukkan eksistensinya, dengan hanya mengubah kebiasaan konvensional menuju modernisasi di era digital dengan tetap mempertahankan kualitas dan keaslian produk-produk yang dihasilkan oleh UMKM di Provinsi Bali.

“Sebelum adanya keputusan dari Pemerintah untuk membuka kembali pusat-pusat perekonomian yang ada di Bali, pemafaatan platform digital penting dilakukan oleh para pelaku UMKM di Bali, sehingga para pelaku tersebut bisa cepat beradaptasi dalam menghadapi situasi seperti sekarang ini di kemudian hari. Selain itu, edukasi yang mendalam juga perlu dilakukan, yang kami harapkan akan mampu mengubah kebiasaan konvensional menjadi lebih modern,” tutupnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *