BeritaNasionalPendidikan

Wujudkan Kader Pejuang Pemikir-Pemikir Pejuang, GMNI Denpasar Gelar Kaderisasi

REDAKSIBALI.COM – DPC GMNI Denpasar sukses menggelar Kaderisasi Tingkat Dasar (KTD) GMNI 2022 pada tanggal 11 hingga 13 Maret 2022 bertempat di Aula Wisma PLN, Bedugul Bali.

KTD GMNI DPC GMNI Denpasar 2022 mengangkat tema ‘Tanamkan semangat juang kader sebagai mata, otak dan otot organisasi : Wujudkan Kader Pejuang Pemikir – Pemikir Pejuang Sejati’.

Ketua Badan Pekerja KTD GMNI DPC GMNI Denpasar 2022, I Gede Druvananda Abhiseka menyampaikan kegiatan ini diikuti oleh seluruh anggota GMNI yang ada di Provinsi Bali.

“KTD diikuti oleh seluruh anggota GMNI yang tersebar di enam komisariat di seluruh Bali dengan total peserta sebanyak 107 orang dengan tetap mengikuti protokol kesehatan,” ungkapnya, Ketua Badan Pekerja KTD GMNI DPC GMNI Denpasar 2022, I Gede Druvananda Abhiseka.

Ketua DPC GMNI Denpasar, Putu Chandra Riantama menuturkan, KTD merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan oleh DPC GMNI.

“Dalam masa kepengurusan DPC GMNI, minimal dilaksanakan KTD sebanyak 2 kali. Jadi ini merupakan yang pertama kali kami laksanakan pada periode kepengurusan 2021 – 2023,” tuturnya.

“Setelah ini kami mendorong komisariat untuk melakukan KTD di masing-masing komisariatnya,” sambungnya.

Chandra berharap, melalui kegiatan KTD ini, para peserta dapat mengimplementasikan ajaran Bung Karno dikehidupan bermasyarakat.

“Semoga kawan-kawan yang telah dinyatakan lulus dalam proses KTD kali ini, mampu mengimplementasikan ajaran-ajaran Bung Karno di kehidupan bermasyarakat dan tentunya mampu terus ikut melahirkan kader-kader ideologis Bung Karno,” harapnya.

Ditemui di tempat terpisah, Ketua DPP GMNI Arjuna Putra Aldino menjelaskan maksud dan pentingnya pelaksanaan KTD GMNI.

“Sebenarnya KTD ini merupakan upaya kaderisasi formal agar semua kader itu mendapatkan pendidikan yang sama, materi yang sama untuk persiapan kedepan, ketika ia menjadi pengurus atau ingin bergerak aktif berasama GMNI,” jelas Arjuna,

“Mereka harus mengerti marhaenisme, mengerti etika politik marhaenisme, harus mengerti tentang gerakan dan sebagainya,” lanjutnya.

Kedepannya, Arjuna berharap, kelas kaderisasi tidak hanya cukup pada KTD, menurutnya, perlu dicanangkan diskusi secara rutin terkait ideologi maupun permasalahan sosial.

“Yang paling penting nantinya dilakukan adalah diskusi harian, diskusi bulanan yang membahas materi-materi penunjang kaderisasi juga kelas-kelas ideologi,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *