BeritaInternasional

Kendalikan Dengue, World Mosquito Program dan Kariyasa Adnyana Luncurkan Metode Wolbachia di Buleleng

REDAKSIBALI.COM – Kendalikan Dengue World Mosquito Program dengan metode Wolbachia kembali dilaksanakan di kabupaten Buleleng, pada Jumat (3/2/2023). Peluncuran ditandai dengan Rapat Rencana Implementasi Teknologi Wolbachia di Kabupaten Buleleng. Pertemuan diikuti perwakilan World Mosquito Program (WMP), Anggota Komisi IX  DPR RI  Ketut Kariyasa Adnyana, Forkompinda, SKPD terkait, Camat, Lurah, Perbekel, dan Bendesa bertempat di Hotel Banyu Alit. Sebelumnya, program ini  juga diluncurkan di Kota Denpasar.

World Mosquito Program , Anggota Komisi IX  DPR RI I Ketut Kariyasa Adnyana dan Pemerintah Daerah Bali, dengan dukungan dari Pemerintah Australia dan Gillespie Family Foundation, bekerja sama untuk mewujudkan ‘Bali terhindar dari dengue’ dengan menggunakan metode Wolbachia ini.

Selama beberapa dekade, penyakit dengue telah merugikan masyarakat, sistem kesehatan, dan ekonomi di Bali. Pada tahun 2020, dari seluruh provinsi di Indonesia, Bali memiliki angka insidensi penyakit dengue tertinggi dengan kisaran 270 kasus per 100.000 penduduk. Kota Denpasar dan  Kabupaten Buleleng menjadi daerah terdampak penyakit dengue paling paling parah.

“WMP akan mengembangkan kegiatannya di Indonesia dan memperluas manfaat metode Wolbachia untuk masyarakat Bali termasuk kepada banyak wisatawan yang mengunjungi Bali, Bali terhindar dari dengue, sudah di depan mata. Hal ini sangat menjanjikan,” kata , Director of Advocacy and External Relations, WMP Asia, Dr. Claudia Surjadjaja.

“Di Indonesia, khususnya di Bali, kita telah menggunakan berbagai cara untuk mengendalikan penyakit dengue. Namun, kami belum mendapatkan hasil seperti yang diharapkan.  Hal ini tentunya sangat mengkhawatirkan. Kami percaya bahwa penerapan metode Wolbachia adalah langkah yang tepat. Metode ini menawarkan solusi terbaik untuk menghilangkan penyakit dengue dan pada saat yang sama, tidak merusak lingkungan,” kata Anggota Komisi IX yang membidangi Kesehatan, I Ketut Kariyasa Adnyana.

Metode ini dikembangkan dengan memasukkan bakteri Wolbachia pada nyamuk Aedes aegypti.       Bakteri ini dapat menghentikan kemampuan nyamuk tersebut dalam menularkan penyakit dengue dan penyakit lainnya yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Metode ini dipelopori oleh ilmuwan dari Monash University, Australia.  Hingga saat ini, metode Wolbachia telah diimplementasikan di 12 negara di seluruh dunia.   

Consul General pada Konsulat Australia di Bali, Anthea Griffin menyatakan bahwa metode Wolbachia menurunkan prevalensi demam dengue di berbagai negara Pasifik dan Asia Tenggara secara signifikan. Anthea Griffin  berharap hasil yang baik ini dapat dilakukan ulang dalam usaha perluasan program di Bali.

Menurut Lesley Gillespie Metode Wolbachia adalah intervensi yang sudah terbukti menunjukkan hasil.  Mudah diterapkan, dan setelah intervensi ini selesai diimplementasikan, tidak perlu diulangi lagi. Hal ini merupakan bagian yang mengagumkan dari intervensi ini. Tidak memerlukan vaksinasi yang mahal. Tidak menimbulkan masalah dari tahun ke tahun.

Lesley Gillespie menjelaskan  metode ini  memberikan manfaat besar bagi masyarakat Bali. Masyarakat setempat tidak lagi terkena penyakit dengue. Mereka akan bebas dari penyakit dengue. Dan penyakit dengue berdampak pada masyarakat melalui berbagai cara. Namun yang paling sering terjadi  adalah penyakit ini membuat kita menjadi sangat lemah dengan demam tinggi dan tidak bisa pergi ke sekolah, atau bekerja.  Dalam beberapa kasus yang parah, penyakit ini menyebabkan kematian.

Dikutip dari laman BMC Medicine, Penelitian pada tahun 2020   menunjukkan bahwa penyebaran nyamuk dengan bakteri Wolbachia untuk pengendalian dengue akan menjadi intervensi yang efektif secara biaya di Bali. Berdasarkan pemodelan tersebut, pelepasan nyamuk ber-Wolbachia di Denpasar dan Buleleng diharapkan dapat mencegah sekitar 35,000 kasus penyakit dengue setiap tahun dan lebih dari setengah juta kasus – termasuk 80,000 kasus rawat inap – selama 15 tahun. Hal ini diterjemahkan sebagai penghematan anggaran yang diharapkan mencapai sekitar US$ 25 juta atau sekitar 375 milyar rupiah untuk biaya kesehatan selama 15 tahun. Hitungan ini berdasarkan perkiraan biaya pengobatan penyakit dengue di Indonesia.

Penelitian yang dilakukan pada tahun 2020  memperkirakan bahwa Wolbachia akan menjadi intervensi yang menghemat anggaran di daerah perkotaan di Bali, dengan penghematan biaya medis dan sosial sebesar US$ 1.35  (atau sekitar 20,200 rupiah). Untuk setiap dolar yang diinvestasikan.

“Bukti yang didapatkan dari wilayah lain di Indonesia dan di dunia menunjukkan bahwa Wolbachia     menjadi solusi yang aman, efektif, dan jangka panjang untuk penyakit dengue. WMP mendorong adanya pendanaan yang lebih besar sehingga dapat menjangkau seluruh wilayah perkotaan di Bali, di mana nyamuk yang menularkan virus dengue paling banyak ditemukan,” kata Surjadjaja.

Pendanaan saat ini dari Pemerintah Australia dan Gillespie Family Foundation mencakup pelepasan nyamuk ber-Wolbachia di sebagian wilayah Kota Denpasar (seluruh kecamatan) dan di seluruh wilayah Kabupaten Buleleng, juga di seluruh Kecamatan

World Mosquito Program (WMP)

World Mosquito Program (WMP) merupakan inisiatif nirlaba yang berafiliasi dengan Monash University–Australia dan bekerja untuk melindungi masyarakat dunia dari penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk, seperti dengue, chikungunya, Zika, dan demam kuning (yellow fever). WMP bekerja di 12 negara di seluruh Asia, Pasifik dan negara-negara di Amerika Latin

WMP telah bekerja di Indonesia sejak tahun 2014, melindungi hampir 2 juta orang dari penyakit dengue dan penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk lainnya di Yogyakarta dan di seluruh Kabupaten Sleman dan Bantul.

Hasil dari penelitian yang dilakukan WMP tahun 2018-2020 di Yogyakarta dengan standar yang tinggi, membuktikan bahwa metode Wolbachia berhasil. Hal ini ditunjukkan dengan 77% penurunan angka kejadian penyakit dengue dan 86% penurunan angka rawat inap yang disebabkan oleh penyakit dengue pada daerah yang mendapatkan Wolbachia dibandingkan dengan daerah yang tidak diberikan Wolbachia. Kendalikan Dengue World Mosquito Program (GR/Rls)

Umah IT