BeritaNasional

Selamat Datang TV Digital di Bali, Banjarmasin, dan Palembang

Pemerintah mengingatkan penyelenggara MUX untuk mempercepat distribusi sekitar 4 juta unit STB kepada rumah tangga miskin, agar analog switch off/ASO tuntas di seluruh Indonesia.

REDAKSIBALI – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) terus melanjutkan program migrasi dari siaran TV analog ke TV Digital di Bali (analog switch off/ASO). Pada 20 Maret 2023 pukul 24:00 waktu setempat, pemerintah akan segera mematikan siaran analog pada tiga wilayah siaran. Yakni, di Bali, Kalimantan Selatan-1, dan Sumatra Selatan-1.

Tiga wilayah yang akan tidak lagi dapat menikmati siaran TV analog tersebut menambah daftar kota/kabupaten yang telah migrasi ke siaran TV digital. Sejauh ini, pelaksanaan ASO baru dilakukan di 265 kabupaten/kota dari 514 kabupaten/kota.

baca juga :

Direktur Penyiaran Ditjen Penyelenggaran Pos dan Informatika (PPI) Kemkominfo Geryantika Kurnia mengatakan, pemadaman siaran analog di wilayah siaran Bali, Sumatra Selatan-1, dan Kalimantan Selatan-1 berdasarkan kesepakatan antara penyelenggara multipleksing (MUX) dan stasiun TV penyelenggara program siaran.

Tentunya dengan memperhatikan ketersediaan set top box (STB) yang sudah siap dan akan terus didistribusikan kepada Rumah Tangga Miskin (RTM). “ASO selanjutnya sesuai kesepakatan penyelenggara MUX dan TV-TV penyelenggara program siaran dengan memperhatikan ketersediaan STB yang sudah siap. STB gratis akan terus didistribusikan kepada RTM wilayah layanan Bali, Palembang sekitarnya, dan Banjarmasin sekitarnya berjumlah 131 ribu unit STB untuk rumah tangga miskin,” jelas Geryantika, pada Senin (6/2/2023).

Dari sebanyak 131 ribu unit STB gratis bagi rumah tangga miskin yang dibagikan di tiga wilayah itu, sekitar 95 ribu STB merupakan bantuan dari Kemkominfo dan sisanya dari penyelenggara MUX. Sementara itu, pihak Kemkominfo menyarankan agar masyarakat mampu di tiga wilayah itu segera membeli perangkat STB, mengingat pihak produsen menjamin stok barangnya mencukupi.

Sejak ASO diluncurkan April 2022, pemerintah dan penyelenggara MUX memiliki program untuk memberikan STB gratis kepada masyarakat miskin. Untuk itu pemerintah mendorong distribusi STB agar tepat sasaran, dengan melakukan kolaborasi bersama pemda setempat, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Daerah, dan penyelenggara siaran televisi.

Jumlah seluruh STB yang rencana diberikan kepada masyarakat tak mampu mencapai 5,6 juta unit. Ini terbagi atas sekitar 4,3 juta unit STB dari penyelenggara STB dan sisanya berasal dari pemerintah. Hingga saat ini, pemerintah telah memberikan 99,8 persen atau lebih dari 1,2 juta unit dari komitmen pemberiannya. Sedangkan, penyelenggara MUX baru mencapai 6,5 persen atau sekitar 280 ribu unit STB.

“Pemerintah sudah mengingatkan kepada penyelenggara MUX agar mempercepat distribusi sekitar 4 juta unit STB kepada RTM, agar ASO bisa selesai di seluruh Indonesia,” kata Geryantika.

Berikut daftar wilayah yang akan mematikan siaran analog dan beralih ke digital pada 20 Maret 2023 mendatang:

Wilayah Bali meliputi,

  • Kota Denpasar
  • Kabupaten Jembrana
  • Kabupaten Tabanan
  • Kabupaten Badung
  • Kabupaten Gianyar
  • Kabupaten Klungkung
  • Kabupaten Bangli
  • Kabupaten Karangasem
  • Kabupaten Buleleng

Wilayah Kalimantan Selatan-1 meliputi,

  • Kota Banjarmasin
  • Kota Banjarbaru
  • Kabupaten Banjar
  • Kabupaten Barito Kuala
  • Kabupaten Tanah Laut

Wilayah Sumatra Selatan-1 meliputi,

  • Kota Palembang
  • Banyuasin
  • Kabupaten Ogan Ilir
  • Kabupaten Ogan Komering Ilir

Pembagian 1,2 Juta STB

Saat rapat bersama dengan Komite I Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Senin (6/2/2023), Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menjelaskan, tidak ada pengadaan STB melalui bantuan dari pemerintah pada 2023. Pasalnya, Kementerian Kominfo telah menyediakan dan membagikan STB sebanyak 1,2 juta unit ke wilayah yang sudah diberlakukan migrasi ke TV digital.

Menkominfo menyebut, hampir 99,8 persen STB yang disediakan oleh pemerintah telah disalurkan kepada masyarakat yang berhak mendapatkannya. Dia menegaskan untuk daerah yang belum diberlakukan ASO, tidak ada pembagian STB dari pemerintah.

Oleh karena itu, lembaga penyiaran swasta (LPS) sebagai penyelenggara multipleksing juga berkomitmen menyediakan STB bagi masyarakat miskin. Pihak Kemkominfo menjelaskan, selalu berkoordinasi dengan LPS maupun asosiasi produsen perangkat STB dan Kementerian Perindustrian terkait pengadaan STB ini.

Menyangkut kualitas perangkat STB, Kementerian Kominfo telah menunjuk 40 perusahaan untuk memproduksi STB sesuai spesifikasi dan standar yang ditetapkan. Untuk produksi, diawasi oleh Kementerian Perindustrian.

Menteri Johnny juga menegaskan, terkait harga jual STB, bukan menjadi kewenangan pihaknya, melainkan bagian kewenangan Kementerian Perdagangan (Kemendag).

“Tetapi Kemendag juga tidak bisa menentukan batas harga atas dan batas harga bawah. Harga terjangkau yang saat ini sedang dicek akurasinya sekitar Rp200 ribu sampai Rp250 ribu. Itu menurut kementerian-kementerian terkait,” jelasnya.

Untuk percepatan program ASO, dalam rapat itu, Komite I DPD RI meminta Kementerian Kominfo untuk menambah jumlah ketersediaan STB dari pemerintah kepada masyarakat kurang mampu secara ekonomi.(Indonesia.go.id)

Umah IT
Siplah Umah IT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *