BeritaEkonomiPendidikan

Hindari Ketergantungan Pada Tengkulak, Pengerajin Perak Sukawati Didorong Optimalkan Mobile Marketing.

REDAKSIBALI.COM – Pengerajin perak di daerah Sukawati didorong untuk mengoptimalkan penggunaan mobil marketing dalam melakukan pemasaran produk dan menghindari ketergantungan pada pada investor atau tengkulak. Penggunaan mobile marketing seperti lapak-lapak e-commerce diharapkan dapat meningkatkan laba yang lebih tinggi bagi pengerajin sebagai modal untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas produk kerajinan perak Sukawati.

“Dalam situasi persaingan yang sangat ketat ini umumnya pengerajin belum pernah memanfaatkan informasi yang berbasis teknologi sehubungan dengan trend model kerajinan perak sesuai dengan kebutuhan pasar atau permintaan konsumen” kata Akademisi Fakultas Ekonomi, Universitas Warmadewa (Unwar) . I Gede Nyoman Carlos Wiswanatha. Mada., S.E., M.M di sela-sela kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat di Sukawati pada Sabtu (13/5).

Carlos menyampaikan selama ini pengerajin masih menggunakan sistem pemasaran tradisional. Pengrajin perak masih menggunakan kebiasaan yang lama yang dilakukan oleh para pelaku UKM dikawasan sentra industri tersebut, yaitu sangat bergantung kepada investor/tengkulak yang berasal dari beberapa daerah wilayah pemasarannya.

“Pengerajin belum memiliki pangsa pasar sendiri, order yang dikerjakan umumnya berasal dari investor kerajinan yang memiliki akses pasar dan link pasar property mancanegara” ujarnya.

Ia menegaskan dampaknya investor/tengkulak akan menentukan desain dan cara pembayaran yang akan dilakukan dalam transaksi jual beli. Pengerajin dalam hal ini tidak mempunyai kemampuan nilai tawar pada saat tengkulak sudah mematok harga maupun sistem pembayarannya. Hasil akhirnya itu persentase keuntungan justru lebih besar diterima oleh pihak tengkulak dari pada pengerajin, karena selama ini tengkulak bebas dalam mempermainkan harga.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *