InternasionalKonflik Internasionalkonflik israel-iranKonflik Israel-PalestinaKonflik Palestina-IsraelKonflik Timur Tengah

Rakyat Yordania Geram: Raja Abdullah Bantu Israel tapi Tidak Palestina

RedaksiBali.com – Rakyat Yordania marah setelah melihat keterlibatan militer kerajaan dalam menjatuhkan drone dan rudal Iran yang menuju Israel pada akhir pekan lalu. Ketegangan mencuat ketika aksi protes menentang perang Israel di Gaza terus bergulir di Ibu Kota Yordania, Amman. Angkatan Udara Yordania dan militer Amerika Serikat turut serta dalam menembak jatuh pesawat tak berawak dan rudal Iran tersebut pada dini hari, menghalangi ancaman tersebut mencapai wilayah Israel. Meskipun sebagian besar rudal berhasil digagalkan, namun pecahan-pcahan rudal tersebut menimbulkan dampak di berbagai daerah, termasuk Amman.

Serangan Iran tersebut diakui sebagai pembalasan atas serangan Israel pada konsulat Iran di Damaskus pada awal April yang menewaskan sejumlah pejabat militer Iran. Meskipun mayoritas serangan berhasil dipatahkan, namun beberapa rudal berhasil mencapai pangkalan militer di Israel selatan. Setelah aksi tersebut, pejabat Iran menyatakan bahwa mereka menganggap masalah tersebut sudah “selesai” dan menyerukan agar Israel tidak melakukan eskalasi lebih lanjut.

Meski belum ada tanggapan resmi dari Israel terkait serangan tersebut, namun kabinet perang Israel telah melakukan rapat darurat. Keterlibatan Yordania dalam menahan serangan Iran menuai kecaman dari sebagian besar warga Yordania, terutama yang menentang perang Israel di Gaza yang telah memakan korban jiwa warga Palestina secara besar-besaran.

baca juga ….

Israel Tolak Resolusi tentang Keanggotaan Palestina di PBB

Israel Menghadapi Dilema Besar: Menghentikan atau Melanjutkan Perang di Gaza?

Konflik Israel-Gaza 2024: Serangan Balik Hamas Memakan Korban di 3 Front, Israel Rugi Besar

Mesir Bergabung dengan Afrika Selatan dalam Menggugat Agresi Israel ke Gaza di ICJ

Banyak dari Rakyat Yordania mengekspresikan kemarahan mereka melalui media sosial. Salah satu warga Yordania, Walid al-Jama'iye, menegaskan, "Raja Abdullah II bisa melindungi Israel dari serangan drone Iran, tapi mengapa tidak bisa melindungi Palestina?".

Di sisi lain, pengguna media sosial di Israel justru memuji tindakan Raja Abdullah II dalam membantu menahan serangan Iran, bahkan menyebutnya sebagai sekutu yang lebih andal bagi Israel ketimbang Amerika Serikat.

Setelah bantuan Yordania dalam menggagalkan serangan Iran, pemerintah Israel dilaporkan akan memperpanjang perjanjian bantuan air dengan Yordania selama satu tahun lagi, sesuai dengan permintaan sebelumnya dari Yordania. Namun, tindakan ini juga menimbulkan pertanyaan terkait kesiapan Yordania dalam menghadapi ancaman serangan dari Israel, apabila terjadi eskalasi lebih lanjut antara Israel dan Iran.

Kemarahan masyarakat Yordania terhadap peran negaranya dalam konflik regional semakin meruncing. Meskipun pemerintah Yordania secara resmi telah menyuarakan dukungan terhadap Palestina dan menyerukan akhir perang di Gaza, namun tuntutan untuk tindakan lebih tegas terhadap Israel semakin menguat. Ribuan warga Yordania telah melakukan aksi protes di depan Kedutaan Israel di Amman, menuntut agar Yordania memutuskan perjanjian damai tahun 1994 dengan Israel.

Meskipun pemerintah Yordania menanggapi protes tersebut dengan tindakan penangkapan, lebih dari 200 orang telah ditahan selama tiga minggu terakhir. Organisasi hak asasi manusia pun telah mendesak pemerintah untuk membiarkan aksi protes damai terus berlanjut tanpa gangguan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *