Berita PolitikPolitik

Approval Rating Jokowi Tetap Tinggi Meski Berpisah Jalan dengan PDI-P

RedaksiBali.com – Menjelang kontestasi politik Pilpres 2024, hasil survei terbaru dari Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa kepuasan publik atau Approval Rating terhadap kinerja Presiden RI, Joko Widodo, masih berada di atas 77,2 persen. Survei yang dilakukan pada tanggal 4 hingga 5 April 2023 ini mengungkapkan bahwa meskipun terjadi sedikit penurunan dari sebelumnya, namun angka tersebut tetap stabil.

Menurut Burhanuddin Muhtadi, Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, hasil survei ini hampir sejalan dengan temuan dari Lembaga Survei Indonesia (LSI). Meskipun terdapat penurunan kecil sebelum dan sesudah Pemilihan Presiden, namun angka kepuasan tersebut masih dianggap tinggi mengingat dinamika politik dan ekonomi yang kompleks.

baca juga ….

Hadapi Pilkada Klungkung, koalisi NAWASENA siap melaju Bersama GOLKAR

Nambah 2 Menko Baru, Ini Kabar Lengkap 61 Calon Menteri dan Wamen

Nusron Wahid dan Hendrawan Supratikno: Yang Diluar Suka Goda-Goda yang Di Dalam

Sosialisasikan 4 Pilar, Kesuma Kelakan Ajak Warga Implementasikan Nilai Luhur Pancasila

Burhanuddin menekankan bahwa Approval Rating angka 77,2 persen tidak bisa diabaikan, terutama karena Presiden Joko Widodo dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) berpisah jalan dalam konteks politik Pilpres 2024. Meskipun belum mencapai level sebelum Pilpres, namun angka tersebut menunjukkan bahwa kepercayaan publik terhadap Jokowi tetap stabil.

Survei ini melibatkan responden dari berbagai lapisan masyarakat, dengan jumlah sampel sebanyak 1201 responden. Metode pengambilan sampel menggunakan Random Digit Dialing (RDD) dengan margin of error sekitar ± 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Wawancara dilakukan melalui telepon oleh pewawancara yang telah dilatih.

Meskipun terdapat dinamika politik yang kompleks, keputusan Presiden Jokowi untuk berpisah jalan dengan PDI-P tidak menggerus dukungan publik terhadap kinerjanya. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada perbedaan politik, kepuasan publik tetap menjadi pijakan penting bagi legitimasi pemerintahan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *