Berita PolitikPolitikPolitik dan Pemerintahanpolitik Indonesia

Basarah Bicara Peluang Pertemuan Prabowo-Megawati: Tunggu Rakernas PDIP

RedaksiBali.com – Kabar tentang kemungkinan pertemuan antara presiden terpilih Prabowo-Megawati Soekarnoputri, kembali mencuat. Ahmad Basarah, Ketua DPP PDIP, memberikan klarifikasi mengenai peluang pertemuan tersebut, menyoroti aspek personal dan politik yang melingkupinya.

Basarah menegaskan bahwa hubungan antara Megawati dan Prabowo pada tingkat personal terjalin dengan baik. Menurutnya, kedua tokoh ini memiliki hubungan yang telah terbentuk dalam sejarah yang panjang.

“Pertemuan Prabowo-Megawati memiliki aspek personal yang sangat baik,” ujar Basarah di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2024).

Meskipun begitu, Basarah menekankan bahwa jika pertemuan tersebut terkait dengan isu politik, Megawati akan memegang protokolnya sebagai pemimpin partai. Dia memperkirakan bahwa pertemuan politik formal kemungkinan akan terjadi setelah rapat koordinasi nasional (Rakornas) PDIP yang dijadwalkan pada 24 hingga 26 Mei mendatang.

baca juga ….

Hadapi Pilkada Klungkung, koalisi NAWASENA siap melaju Bersama GOLKAR

Nambah 2 Menko Baru, Ini Kabar Lengkap 61 Calon Menteri dan Wamen

Nusron Wahid dan Hendrawan Supratikno: Yang Diluar Suka Goda-Goda yang Di Dalam

Ahok: Untuk Keterbukaan dan Pelayanan yang Lebih Baik, Gubernur DKI Harus Serahkan No HP Pribadi ke Warga

"Dalam konteks politik formal, kita masih menunggu Rakornas PDIP pada tanggal 24-26 Mei untuk menentukan keputusan sikap politik," tambahnya.

Basarah juga menjelaskan bahwa dalam Rakornas tersebut, PDIP akan mengambil keputusan terkait posisinya dalam pemerintahan, apakah akan bergabung, berada di luar pemerintahan, atau menjadi oposisi.

Namun demikian, Basarah tidak menutup kemungkinan adanya pertemuan secara pribadi antara Megawati dan Prabowo. Dia memastikan bahwa Megawati memahami dengan baik aturan protokol yang berlaku.

"Megawati memahami betul kapan dia bertindak sebagai pribadi, sebagai ketua umum partai politik, atau sebagai mantan Presiden Republik Indonesia ke-5. Jadi, kemungkinan pertemuan pribadi sangat terbuka," ungkap Basarah.

Pertemuan tersebut, menurut Basarah, tidak akan terhalang oleh masalah psikologis apapun, karena kedua tokoh ini telah memiliki hubungan yang baik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *