KonflikNasionalpapua

OPM Takut Serangan Drone dan Bazoka dari TNI

RedaksiBali.com – Organisasi Papua Merdeka (OPM) telah menyuarakan kekhawatiran mereka Takut Serangan Drone dan Bazoka TNI, khususnya serangan udara yang melibatkan pesawat, helikopter, dan drone. Dalam sebuah rekaman video yang baru-baru ini dirilis oleh Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) OPM, Sebby Sambom, mereka memohon agar TNI menghentikan penggunaan pesawat dan bom besar dalam operasi mereka.

Dalam video tersebut, seorang pilot Susi Air, Kapten Philips Mark Mehrtens, juga berbicara. Dia menggambarkan situasi di daerah tersebut di mana TNI menggunakan pesawat tempur dan melepas bom besar, yang menimbulkan ketakutan di antara penduduk setempat.

Menurut Philips, penduduk Takut Serangan Drone dan Bazoka TNI merasa tidak aman karena serangan yang dilakukan oleh aparat TNI. Mereka memohon agar TNI tidak menggunakan pesawat tempur dan bom besar, dan sebaliknya menggunakan senjata konvensional.

OPM juga meminta negara-negara asing untuk bernegosiasi dengan Indonesia agar menghindari pertempuran udara di Papua, mengutip ketidakseimbangan dalam konflik tersebut.

baca juga ….

Israel Lobi Amerika, Cegah Surat Perintah ICC Tangkap Netanyahu

Parlemen Arab Mendesak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

BUMN Tower: IKN bakal Punya Menara Tertinggi Di Asia Tenggara

Mulai Pecah di Internal, Netanyahu Bakal Diringkus Dewan Keamanan Israel

Sementara itu, TNI dan Polri sedang melakukan pengejaran terhadap anggota OPM yang diduga melakukan pembunuhan terhadap Danramil 04 Aradide, Letda Inf Oktovianus Sogalrey. Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Mayjen Nugraha Gumilar, menyebut tindakan tersebut sebagai pelanggaran hak asasi manusia yang berat.

Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, menegaskan bahwa TNI tidak akan mentolerir kekerasan yang dilakukan oleh OPM. Meskipun demikian, TNI tetap mengutamakan operasi teritorial untuk merangkul masyarakat Papua.

Meskipun kondisi di wilayah Paniai saat ini masih kondusif, tindakan kekerasan seperti pembunuhan terhadap Danramil Aradide telah merusak upaya perdamaian dan keamanan di Papua.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *