Politik

Pengamat: Kritik dan Serangan Hasto Kristianto kepada Jokowi Merugikan PDIP

RedaksiBali.com – R. Haidar Alwi, seorang pengamat dan pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), menyoroti serangan yang dilancarkan Sekjen PDI-Perjuangan, Hasto Kristianto, terhadap Presiden Jokowi. Menurut Haidar Alwi, serangan ini tidak hanya berpotensi membuat publik menjadi antipati terhadap PDIP, tetapi juga dapat merugikan partai tersebut.

Pendapat Haidar Alwi ini muncul sebagai tanggapan terhadap pernyataan Hasto Kristianto terkait ketidakhadiran Jokowi dalam sebuah acara open house yang dihadiri oleh Megawati. Dia menyampaikan bahwa serangan yang dilakukan oleh Hasto Kristianto dapat membuat publik semakin simpati terhadap Jokowi dan semakin antipati terhadap PDIP.

Alasan di balik hal ini adalah karena Jokowi memiliki daya tarik yang kuat di mata publik, bahkan lebih kuat daripada Ketua Umum PDIP, Megawati. Kehadiran Jokowi di PDIP telah menjadi salah satu faktor utama yang membuat masyarakat memilih PDIP. Hal ini terbukti dari pemilu sebelumnya di mana PDIP mengalami penurunan suara saat Megawati mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2004 dan 2009. Namun, setelah PDIP mengusung Jokowi sebagai calon presiden pada tahun 2014 dan 2019, partai tersebut berhasil memenangkan pemilu baik secara legislatif maupun presiden.

baca juga ….

Hadapi Pilkada Klungkung, koalisi NAWASENA siap melaju Bersama GOLKAR

Nambah 2 Menko Baru, Ini Kabar Lengkap 61 Calon Menteri dan Wamen

Nusron Wahid dan Hendrawan Supratikno: Yang Diluar Suka Goda-Goda yang Di Dalam

Ahok: Untuk Keterbukaan dan Pelayanan yang Lebih Baik, Gubernur DKI Harus Serahkan No HP Pribadi ke Warga

Namun, pada pemilu terakhir, PDIP mengalami penurunan suara meskipun masih menjadi partai pemenang. Faktor ini juga terkait dengan kalahnya calon presiden yang didukung oleh PDIP, yakni Gibran Rakabuming Raka.

Pernyataan Hasto Kristianto juga menyinggung sulitnya pertemuan antara Jokowi dan Megawati, di mana Jokowi harus meminta izin kepada anak ranting sebelum bertemu dengan Megawati. Hasto menyatakan bahwa hal ini adalah permintaan langsung dari anak ranting, yang merupakan benteng bagi Megawati di PDIP.

Tindakan Hasto Kristianto ini kemudian mendapat kritik dari pihak lain, seperti Immanuel Ebenezer dari Jokowi Mania (Joman). Immanuel menilai bahwa serangan Hasto Kristianto tidak mencerminkan seorang kader partai politik yang baik, dan menyerukan perlunya pengkaderan ulang bagi Hasto Kristianto.

Dalam menghadapi kondisi politik seperti ini, penting bagi semua pihak untuk mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan politik pribadi atau kelompok. Selain itu, sikap politik yang positif dan futuristik harus dikedepankan untuk kemajuan bangsa dan negara, bukan sekadar retorika yang tidak substansial.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *